Sejarawan akhirnya berhasil memecahkan teka teki identitas ibu Leonardo da Vinci, pelukis kondang pelukis Monalisa.
Lima abad setelah kematian Da Vinci, sejarawan mengungkap bahwa ibu Da Vinci bernama Caterina di Meo Lippi. Ia adalah seorang yatim piatu yang tinggal di sebuah rumah pertanian bersama neneknya di bukit terpencil.
Saat berumur 15 tahun, Caterina dirayu oleh seorang laki-laki yang berprofesi sebagai pengacara hingga akhirnya hamil dan melahirkan Da Vinci.
Sebelumnya sejarawan berspekulasi jika ibu dari seniman tersohor itu merupakan budak dari Afrika atau Tiongkok. Sebuah spekulasi yang ternyata tidak terbukti kebenarannya.
Menurut sebuah buku yang ditulis oleh Profesor Martin Kemp, profesor emiritus dibidang sejarah seni di Universitas Oxford, ibu Da Vindi merupakan gadis setempat yang hamil dengan seorang pengacara bernama Ser Piero da Vinci yang diketahui sedang bekerja di Florence, Italia.
Ser Piero sedang berlibur selama beberapa minggu pada bulan Juli 1451 dan bertemulah ia dengan Caterina.
Pertemuan itu ternyata membuat Caterina berada dalam situasi yang sulit.
"Seorang gadis muda dan mempunyai anak haram. Tidak ada hal yang lebih buruk daripada itu," kata Kemp seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (23/5/2017).
Leonardo yang lahir pada tanggal 14 April 1452, kemudian di bawa ke rumah ayah Ser Piero. Keterangan ini diperoleh Kemp setelah melakukan penelitian terhadap arsip-arsip yang mencantumkan bahwa ada seorang anak laki-laki tidak sah tinggal di rumah tersebut.
"Ser Piero sedang berkarir sebagai pengacara dan nampaknya tak ingin kehadiran bayi mengganggunya. Selain itu ayahnya hidup dalam kondisi yang sangat baik, mereka keluarga pemilik tanah dan juga notaris," jelas Kemp.
Selanjutnya diketahui jika Caterina menikah dengan seorang petani lokal bernama Antonio di Piero Buti sementara Ser Piero da Vinci juga menikah dengan orang lain.
Caterina kemudian memiliki anak laki-laki dan empat anak perempuan.
Meski sempat terpisah, sebuah dokumen juga menunjukkan jika Caterina pergi ke Milan dan tinggal bersama Leornado da Vinci hingga akhir hayatnya.
"Ada sebuah catatan yang ditulis Leonardo pada tahun 1494 di Milan yang mengatakan jika Caterina datang untuk tinggal," jelas Kemp.
Peneliti juga menemukan sebuah catatan mengenai biaya pemakaman ibunya serta catatan pemakaman di Milan yang berhubungan dengan seseorang bernama Caterina dari Florence.
"Ini akhir yang romantis untuk sebuah cerita yang melankolis," kata Kemp.
Temuan ini secara detail dijabarkan dalam buku "Mona Lisa: The People and the Painting" yang ditulis oleh Kemp bersama peneliti ekonomi dan seni Giuseppe Pallanti.