Pertambangan Prasejarah di Eropa:
Tambang batu zaman Neolitik Spiennes yang terbesar dan paling awal tambang di Eropa terletak di dekat dengan desa Walloon dari Spiennes, tenggara dari Mons, Belgia. Tambang ini aktif selama periode pertengahan dan akhir Neolitik sekitar tahun 4300 SM – 2200 SM.
Di Inggris tambang batu masa Neolitik yang terkenal ada di Grimes Graves. Tambang ini aktif sekitar tahun 3000 SM sampai 1900 SM. Diperkirakan tambang ini telah menghasilkan sebanyak 60 ton nodul batu api yang berhasil dibawa ke permukaan. Diperkirakan 60 ton batu tersebut bisa menghasilkan sebanyak 10.000 kapak batu polesan yang menjadi produk utama tambang ini. Ekstrapolasi seluruh situs tambang kuno ini menunjukkan bahwa Graves Grime mungkin telah menghasilkan sekitar 16.000- 18.000 ton batu di kedalaman 433 kaki.
Di Prancis, Richard Ridgley membuat catatan mengenai Lembah Castelmerle di Dordogne, yang menjadi jatung perdagangan komersial pa periode Palaeolithic. Arkeologi telah menemukan apa yang tampaknya menjadi pabrik skala besar bagi pembuatan manik dengan menggunakan gading berbulu raksasa dari Czechoslavakia, yang diperkirakan aktif pada 35.000 SM. Puluhan ribu manik-manik yang diolah dan bahkan ditenun menjadi pakaian diperkirakan telah dbuat di pabrik ini. Manik – manik tersebut berukuran standar 6 mm, dan diproduksi oleh para perempuan. Manik-manik serupa seoerti ini juga telah ditemukan di Rusia.
Di Austria lebih tepatnya di daerah Hallstatt terdapat lokasi tambang garam tertua di dunia yang memproduksi garam selama 7.000 tahun. Lokasinya terletak di pegunungan tinggi di atas desa Hallstatt di wilayah Salzkammergut dari Upper Austria. Diyakini bahwa manusia masa Neolitik memperoleh garam dari tambang ini. Artefak arkeologi yang ditemukan di sekitar tambang tersebut berasal dari tahun 5000 SM.
Pertambangan Prasejarah di Amerika
Arkeolog dari University of Chile telah menemukan sebuah tambang besi oksida berusia 12.000 tahun di utara negara Peru. Para peneliti mengatakan tambang ini adalah tambang tertua yang berhasil ditemukan di seluruh bagian benua Amerika. Ketua peneliti, Diego Salazar mengatakan oksida besi yang ditemukan ditambang digunakan oleh suku Huentelauquen Indian sebagai pigmen dalam sekarat kain dan dalam ritual keagamaan.
Tambang ini dieksploitasi sekitar 10.000 SM dan 2.000 SM, serta menghasilkan lebih dari ribuan tahun bahkan hingga 2.000 ton pigmen yang diambil dari 700 meter kubik batu. Para peneliti juga menemukan harta karun berupa batu dan alat keong untuk pertambangan di tambang kuno ini. Para peneliti juga telah menemukan lebih dari 1.000 palu. Sebelum menemukan tambang ini, para peneliti telah terlebih dahulu menemukan tambang tua di Amerika berusia 2.500 tahun dan berada di Amerika Serikat.
Tambang Tembaga Michigan merupakan tambang tembaga prasejarah kuno di sepanjang Danau Superior, dan logam tembaga masih ditemukan di sana pada zaman kolonial. Orang India mencairkan sendiri tembaga ini mulai 5.000 SM. Artefak yang ditemukan di tambang ini berupa alat tembaga, mata panah, dan artefak lainnya yang merupakan bagian dari jaringan perdagangan. Ekspedisi arkeologi di Semenanjung Keweenaw dan Isle Royale mengungkapkan keberadaan tembaga dan palu batu untuk proses produksi. Estimasi yang lebih tinggi memperkirakan bahwa sebanyak 1,5 miliar pon tembaga diekstraksi selama periode ini, tetapi para arkeolog menganggap angka tersebut tidak meyakinkan.