Apakah kalian percaya jika surat kabar telah ada sejak zaman periode sebelum masehi?. Sebagai sebuah bangsa yang besar, Romawi tidak hanya terkenal karena memiliki militernya yang baik tetapi juga berbagai inovasi yang ditemukan. Kedidiplinan bangsa Romawi membuat mereka mulai melakukan publikasi beritas untuk menyampaikan berbagai kabar. Kekaisara Roma memang telah memiliki sistem yang dapat dikatakan canggih untuk mengedarkan berita yang ditulis.
Masyarakat modern menyebut kegiatan ini sebagai pra-koran. Bangsa Romawi kuno telah memiliki surat kabar atau koran dalam bentuk sederhana. Koran kuno ini disebut Acta Diurna yang berarti peristiwa harian. Berita ditulis di papan bercat putih yang ditempelkan di tempat umum.
Dalam bahasa lati, Acta Diurna bermaka Harian Kisah atau kadang diterjemahkan sebagai Laporan Harian Umum. Terbit setiap hari dan merupakan bagian pemberitahuan resmi Kekaisaran Romawi atau dapat dikatakan semacam lembaran harian. Acta Diurna ditulis atau diukir di atas batu atau logam dan disajikan di papan pesan yang ada di tempat umum. Kadang disebut hanya Acta atau Diurna atau kadang-kadang Acta Popidi atau Acta Publica.
Bentuk pertama Acta Diurna muncul sekitar 131 SM selama Republik Romawi. Kemudian isinya diperluas ke pemberitahuan publik dan pengumuman dan informasi penting lainnya seperti kelahiran, pernikahan dan kematian. Setelah beberapa hari, pemberitahuan lama diturunkan dan diarsipkan (meskipun tidak ada salinan utuh telah bertahan sampai hari ini).
Pada perkembangannya Acta Diurna biasanya berisi tentang berita pernikahan, kelahiran, kematian, kejahatan, uang kas dari provinsi, biaya pasokan gandum, gerakan dan acara di keluarga kerajaan, gosip dari orang kaya dan terkenal, acara gladiator, berita politik militer dan serta beberapa kisah-kisah kemanusiaan (anjing yang hilang menemukan jalan pulang) dan pembacaan astrologi. Pada tahun 59 SM, Julius Caesar secara resmi melegalkan Acta Diurna dan memerintahkan agar Acta Diurna dipasang di pasar, di pintu kuil dan di semua tempat umum.
Publikasi milik Kekaisaran Romawi ini paling tidak bertahan hingga 222 M. Pada periode tersebut beritanya dipenuhi dengan berita tentang mata pelajaran seperti kejadian politik, uji coba, skandal, kampanye militer dan eksekusi. Kadang-kadang ahli Taurat membuat salinan dari Acta Diurna dan mengirinya ke gubernur untuk informasi. Kemudian kaisar juga menggunakan Acta Diurna untuk mengumumkan keputusan dan peristiwa pengadilan kerajaan atau senator. Sementara Tacitus dan Suetonius rupanya menggunakan Acta Diurna ini sebagai sumber informasi mengenai kaisar awal dalam sejarah Kekaisaran Roma. Publikasi dari Acta Diurna berhenti ketika kursi kaisar dipindahkan ke Konstantinopel. Wartawan Acta Diurna ditunjuk oleh negara dan mereka disebut "actuarii”. Tugasnya mengumpulkan informasi tentang berbagai acara mulai dari perang dan keputusan hukum, kelahiran, kematian, dan perkawinan.