Fiji adalah salah satu dari kepulaun yang ada di wilayah Samudra Pasifik. Pada masa lalu, diyakini bahwa di pulau ini tidak memiliki ular tapi seiring berjalannya waktu, tersedia ular yang dikenal sebagai Degei dewa ular, diyakini sebagai pencipta orang-orang Fiji. Legenda pulau ini menceritakan bahwa elang Turukawa awalnya adalah satu-satunya makhluk di seluruh pulau ini. Telur ini kemudian dicuri. Setelah menetas kemudian menghasilkan penduduk Fiji pertama.
Pada masa lalu, diyakini bahwa di pulau ini tidak memiliki ular tapi seiring berjalannya waktu, tersedia ular yang dikenal sebagai Degei dewa ular, diyakini sebagai pencipta orang-orang Fiji. Legenda pulau ini menceritakan bahwa elang Turukawa awalnya adalah satu-satunya makhluk di seluruh pulau ini. Telur ini kemudian dicuri. Setelah menetas kemudian menghasilkan penduduk Fiji pertama.
Ada pula cerita tentang Dukuwaqa, dewa hiu yang dianggap paling brutal dan bringas di antara semua dewa yang ada di Pulau Fiji. Dia bertanggung jawab untuk menjaga laut dan terumbu karang. Terkadang dia akan bertempur dengan dewa dari pulau lain dan selalu menang. Suatu hari datang Octupus, dewa dari Pulau Kadavu. Ia menantang Dukawaqu. Pertempuran ini diemenangkan oleh Octupus. Dukawaqu yang kalah meminta ampun dan berjanji untuk tidak akan pernah menyakiti penduduk Pulau Kadavu.
Keindahan Fiji digambarkan seperti bunga yang indah. Oleh karena ini, bunga menjadi simbol nasional yang didasarkan pada legenda Tagimoucia. Danau Tagimoucia dikenal sebagai gunung berlumpur. Di tempat tersebut terdapat bunga-bunga berwarna merah dan putih yang indah. Terdapat legenda di balik bunga-bunga indah tersebut yaitu seputar pernikahan. Pernah ada sepasang gadis dan laki-laki yang dipaksa menikah oleh ayahnya, padahal mereka tidak saling mencintai. Untuk menghindari pernikahan, mereka berdua berlari ke dalam hutan. Selama sepanjang jalan mereka menangis hingga akhirnya mereka terjun ke danau. Air mata mereka yang jatuh di sepanjang jalan berubah menjadi bunga-bunga yang indah tersebut.
Penduduk Fiji memiliki mitos yang menakutkan. Sebelum memasuki era modern pada masa sekarang, penduduk Fiji terkenal akan kanibalisme. Ada mitos yang mengatakan bahwa seseorang akan abadi jika ia telah memakan 1000 orang. Pada abad ke-19 M, Ratu Fiji yang bernama Udre Udre dilaporkan bahwa ia telah memakan orang sebayak 872 jiwa, tetapi ada pula yang berpendapat bahwa jumlahnya telah 999 jiwa. Hingga kini makam Udre Udre yang ada di Rakiraki, sebelah utara Viti Levu masih sering dikunjungi. Di sekitar makam tersebut terdapat 873 batu yang mewakili setiap orang yang pernah ia makan.
Dahulu pria Fiji diizinkan untuk memliki lebih dari satu istri pada satu waktu. Menurut legenda, pria Fiji yang semakin banyak memiliki istri maka semakin tinggi status sosialnya. Para kepala desa menciptakan aliansi politik antara berbagai desa dan klan untuk bisa mendapatkan banyak istri. Apabila ada seorang pria yang mati, maka sang istri harus ikut mati dengan cara dicekik. Roh istri akan mengawal roh suami ke alam baka. Apabila ada istri yang menolak untuk melakukan ini, maka Dewa Ruvoyalo akan membunuhnya. Pada masa sekarang praktek ini sudah tidak diberlakukan lagi.