Sebuah kota kuno yang bernama Djado pernah berdiri di padang gurun Sahara yang sekarang ini terletak di negara Negeria bagian utara. Kota ini telah ada sejak 800 – 1000 tahun dan berada di jalur perdagangan ke Libya. Mungkin sulit percaya bahwa di padang gurun sahara yang kering pernah ada kehidupan yang maju. Jika didasarkan pada bukti onsiderable bahwa 60.000 tahun yang lalu, Gurun Sahara yang sepi ini telah dihuni manusia.
Pada awalnya daerah Sahara merupakan padang rumput yang subur. Pada 7.000 SM, penduduknya mendirikan pemukiman besar, membuat tembikar serta mengembalakan ternak yaitu domba dan kambing. Sapi mulai diperkenalkan di pusat Sahara yaitu Ahagggar atau Agadez pada 4.000 SM -3.500 SM. Bukti ini dapat ditemukan di lukisan batu yang ada di Mountains Air.
Sahara mulai menjadi kering setelah 2.000 SM dimana bagian Nigeria Utara menjadi gurun seperti sekarang ini. Pemukiman dan jalur perdagangannya mengandalkan pasokan air yang bersumber dari Kaouarad yang terletak di tepi Danau Chad. Pada awalnya Afrika Utara memiliki iklim yang subur selama era subpluvial. Dulu di Sahara terdapat ekosistem savana dengan gajah, jerapah, dan padang rumput lain serta hewan hutan.
Sebuah studi yang dilakukan UNESCO pada tahun 2002 menyimpulkan bahwa di Nigeria bagian Timur, aktivitas peleburan besi dan tembaga di Termit telah dilakukan sejak 1500 SM. Temuan ini menjadi sangat penting untuka sejarah Nigeria dan sejarah difusi teknologi pengerjaan logam pada Zaman Besi di semua sub-Sahara Afrika.