Hingga sekarang ini asal-usul mie masih menjadi topik yang diperdebatkan. Sejarah mie telah dimulai sejak zaman kuno ribuan tahun yang lalu. Beberapa berpendapat bahwa mie pertama kali dibuat di wilayah Mediterania. Sementara yang lain mengklaim bahwa bahwa teknologi pertama untuk menciptakan mie dikembangkan di Timur Tengah. Namun, catatan tertulis tertua mengenai mie berasal dari Dinasti Han Timur sekitar tahun 200 SM, dan pada tahun 2005 arkeolog menemukan mie tertua di dunia di Cina. Mie tersebut berusia sekitar 4.000 tahun. Jadi bukti yang ada sekarang menunjukkan bahwa penduduk China kuno juga menjadi salah satu bangsa pertama yang menghasilkan mie, meskipun masih ada pertanyaan apakah bangsa Cina memperoleh teknologi mie dari Timur Tengah masih menjadi bahan perdebatan.
Empat ribu tahun yang lalu, beberapa bencana besar menyapu kota Lajia di Sungai Kuning dengan kecepatan dan kekuatan yang dahsyat. Gempa bumi dan banjir dari luapan air sungai tidak hanya menghancurkan kota tetapi juga ikut berperan dalam melestarikan beberapa helai mie kuning panjang dalam endapan lumpur. Ketika mie itu ditemukan pada tahun 2005, keberadaannya cukup memberikan keyakinan untuk mengakhiri argumen tentang siapa yang berhak mengklaim penemu mie untuk pertama kalinya.
Gary Crawford, seorang arkeolog di University of Toronto di Mississauga di Kanada, mengatakan penemuan mie berusia 4.000 tahun di Cina bukanlah sebuah kejutan. Untuk menentukan bahan pembuatan mie tersebut, maka para peneliti membandingkan bentuk dan pola butir pati dan sekam benih dalam mangkuk mie dengan tanaman modern. Tim menyimpulkan mie tersebut dibuat dari dua jenis millet millet-Broomcorn dan jawawut. Gandum digiling menjadi tepung untuk membuat adonan, yang kemudian mungkin ditarik dan dibentangkan. Sementara bukti arkeologi menunjukkan gandum telah hadir di Cina 4.000 tahun yang lalu tetapi tidak banyak dibudidayakan sampai Dinasti Tang (618 M-907M). Bukti tambahan diperlukan untuk membuktikan bahwa mie yang ditemukan di Lajia adalah nenek moyang mie baik mie Asia atau pasta Italia.
Fosil Mie Yang Ditemukan di Kota Lajia
Dalam budaya Cina, mie merupakan simbol umur panjang. Untuk itu, mie secara tradisional disajikan pada ulang tahun dan pada Tahun Baru Cina sebagai lambang umur panjang. Versi Cina kue ulang tahun adalah mie ulang tahun. Di Jepang, mie dimasukkan ke dalam upacara minum teh Jepang, dan pembuatan mie dianggap bentuk seni. Mie menjadi lebih penting di Jepang setelah Perang Dunia II, ketika kekurangan pangan merajalela dan makanan kering seperti mie menjadi satu-satunya item makanan yang tersedia. Di hampir setiap budaya Asia, mie berhubungan dengan kesejahteraan dan kehidupan yang panjang dan dapat dianggap sebagai kenikmatan makanan Asia.