Negeri Cina yang peradabannya telah berdiri sejak ribuan tahun tentunya memiliki beragam kisah menarik yang untuk selalu dibahas hingga kini. Peninggalan peradaban bangsa ini tidak hanya dalam wujud benda atau yang berhubungan dengan arkeologi tetapi juga mitos dan legenda. Salah satu legenda yang terkenal dari bangsa ini adalah cerita 4 perempuan cantik dari negeri Cina. Mereka terkenal tidak hanya karena kecantikannya tetapi juga karena pengaruhnya dalam pemerintahan yang bahkan dapat membuat kehidupan istana bergejolak. Siapa sajakah mereka?
Yang Guifei
Yang Guifei yang bernama asli Yang Yuhuan lahir di daerah Huayin, Hongong pada tahun 713 M. Ia merupakan putri dari Yang Xuanyan, seorang pejabat sensus di Sinchuan. Tidak beberapa lama setelah ia lahir, ayahnya tiada. Semenjak itu ia dibesarkan oleh pamannya, Xuangui di Henan. Tidak banyak yang mengetahui bahwa Yang Yuhuan telah tumbuh menjadi seorang gadis cantik, disebabkan karena ia hanya diam di kamarnya. Jarang ada orang yang melihatnya.
Lukisan Ilustrasi Yang Gueifei
Suatu hari pada musim semi yang dingin Yang Yuhuan dipanggil untuk datang dalam sebuah acara di istana. Di acara tersebut terdapat 100 wanita dari 6 istana. Kecantikannya telah memikat Kaisar dan ia dijadikan selir Pangeran Shou, anak dari Kaisar Xuanzong dari Dinasti Tang pada tahun 734 M. Meskipun status Yang Yuhuan adalah menantu Kaisar, ternyata Sang Kaisar sendiri pun juga jatuh hati padanya. Pada tahun 740 M, Kaisar Xuanzong memanggilnya ke Istana Huaqing dan semenjak itu dijadikan selir Kaisar dengan gelar Gueifei (Selir Kehormatan). Sementara itu Kaisar menunjuk Wei Zhaoxun, putri seorang pejabat tinggi untuk menjadi pasangan resmi Pangeran Shou.
Kaisar sangat menyukai Yang Gueifei dan menghabiskan setiap malam bersamanya. Meskipun di istana terdapat lebih dari 3.000 wanita cantik, perhatian Kaisar tetap tertuju pada Yang Gueifei. Bahkan Yang Gueifei juga mendampingi Kaisar dalam acara resmi. Kecantikannya dianggap seperti bunga yang mekar. Meskipun status Yang Gueifei adalah selir, tetapi ia diperlakukan seperti seorang selir (saat itu di istana sedang mengalami kekosongan posisi permaisuri). Kedekatan Yang Gueifei dengan Kaisar juga membuat kerabat dan keluarganya memperoleh pengaruh yang lebih luas dari sebelumnya. Ayahnya yang telah tiada diberi gelar sebagai pilar negara. Pamannya, Xuangui menjadi pejabat senior di ibukota dan sepupunya, Yang Guozhong ditunjuk menjadi Perdana Menteri. Sementara kakaknya Yangxian diangkat sebagai pejabat. Sepupunya yang lain, Yang Qi dinikahkan dengan Putri Taihua yang merupakan putri kesayangan Kaisar dari Selir Wu (sebelum kedatangan Yang Gueifei, Kaisar mencintai selir Wu yang kemudia tiada setelah melahirkan seorang putra).
Keadaan istana yang seperti ini, tidak disukai oleh banyak kalangan, terutama karena sikap Perdana Menteri Yang Guozhong yang korup. Seorang Jenderal yang bernama An Lushan melakukan pemberontakan pada 755 M. Pemberontakan yang semakin meluas, membuat Kaisar dan seluruh penghuni istana melarikan diri ke Sichuan. Tetapi di tengah perjalanan, pasukan dan tentara yang mengawal Kaisar menolak untuk meneruskan perjalanan. Mereka meminta Kaisar untuk menghukum mati Perdana Menteri Yang Guozhong dan Yang Gueifei, karena keduanya dianggap biang dari semua permasalahn yang terjadi. Demi masa depan kerajaan maka Kaisar menyetujuinya meskipun ia sangat mencintai selirnya. Yang Gueifei dihukum mati dengan cara digantung dengan seutas selendang putih pada tahun 756 M. Semenjak kematiang Yang Guefei, pemberontakkan dapat ditumpas dan Kaisar kembali ke istana. Ada juga mitos yang mengatakan bahwa Yang Gueifei berhasil melarikan diri ke Jepang dan mengganti namanya menjadi Yokihi.