Suku Dunia ~ Bakumpai adalah salah satu kelompok dari orang Dayak yang sebagian berdiam di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan sebagian lainnya berdiam di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Orang Bakumpai bermukim di sekitar aliran sungai Barito. Sungai ini mengalir melalui wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Di Kalimantan Selatan orang Bakumpai berdiam di wilayah Kabupaten Barito Kuala, terutama dalam Kecamatan Bakumpai, sedangkan di Kalimantan Tengah berdiam di Kabupaten Barito Selatan. Mereka ini bertetangga dengan orang Banjar di bagian selatan dan dengan orang Ngaju dan orang Maanyan di bagian utara.
Kini orang Bakumpai berjumlah sekitar 14.000 jiwa. Orang Bakumpai merupakan salah satu sub kelompok dari suku bangsa Ngaju. Bahasa yang digunakan oleh orang Bakumpai memiliki ciri-ciri yang sama dengan bahasa Dayak Ngaju itu.
Daerah tempat tinggal mereka dilintasi oleh banyak sungai atau anak sungai. Mereka membuat rumah umumnya di tepi jalan yang sejajar atau tegak lurus dengan sungai. Pada masa sekarang, rumah mereka merupakan rumah tinggal yang berdiri di atas tiang dengan bahan dari kayu dengan atap sirap.
Rumah semacam ini didiami oleh satu keluarga inti atau satu keluarga inti senior ditambah dengan keluarga inti laki-laki atau keluarga inti anak perempuannya. Pada masa lalu mereka umumnya berdiam dalam satu rumah panjang (betang) dengan puluhan bilik atau ruang yang masing-masing dihuni oleh satu keluarga inti atau satu keluarga luas.
Pertanian sawah yang mereka kerjakan adalah sawah pasang surut. Pekerjaan lainnya adalah berladang, menangkap ikan di sungai, berdagang, dan membuat kerajinan alat-alat rumah tangga.
Walau orang Bakumpai termasuk dalam rumpun yang sama dengan orang Dayak Ngaju, kehidupan sosial dan kebudayaan mereka lebih dipengaruhi oleh kebudayaan orang Banjar. Pada masa lalu, ketika wilayah Banjarmasin masih dikuasai oleh Kerajaan-Kerajaan Hindu, sistem kemasyarakatan yang dipengaruhi oleh pelapisan sosial menurut agama Hindu. Tetapi pada masa kini, setelah orang Banjar memeluk agama Islam, orang Bakumpai umumnya telah juga menjadi penganut agama Islam. Bahkan daerah Marabahan, yaitu pusat kediaman orang Bakumpai, telah menghasilkan ulama-ulama besar yang menyebarkan agama Islam sampai ke hulu Sungai Barito.
Sistem kekerabatan orang Bakumpai juga sama dengan sistem kekerabatan orang Banjar, yaitu bilateral. Di samping suami, istri juga memegang peranan penting dalam keluarga inti. Adat menetap sesudah nikahnya juga membebaskan pasangan suami istri untuk memilih, apakah mereka akan tinggal di tempat kediaman kerabat suami, di rumah kerabat istri, atau berpisah di rumah yang sama sekali baru. Sistem pewarisan cenderung dilaksanakan menurut aturan agama Islam.
Pengaruh kebudayaan Banjar juga terdapat dalam kesenian yang berkembang pada masyarakat Bakumpai. Bentuk-bentuk kesenian orang Bakumpai antara lain tari-tarian, teater, dan sastra lisan, yang sebagian besar bernafaskan agama Islam.
Sumber : Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia oleh M. Junus Melalatoa