Diperkirakan perkampungan Yunani kuno mulai berdiri pada 500 SM dengan jumlah penduduk mencapai 2.000.000 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang sebanyak itu maka akan diperlukan persediaan pangan yang besar. Berbicara mengenai pola makanan masyarakat Yunani saat itu tidak terlepas dari kesulitan dalam pertanian. Biasanya pola masakan Yunani terdiri dari Gandum, minyak zaitun, dan anggur.
Dalam sehari orang-orang Yunani makan sebanyak 3-4 kali. Menu sarapan terdiri dari roti gandum yang dicelupkan ke dalam milk shake, terkadang dilengkapi dengan buah ara atau buah zaitun. Mereka juga makan pancake yang disebut τηγανίτης/tēganitēs (kata Yunani kuno ini berasal dari kata “wajan”). Adonan pancake Teganites ini dibuat dari tepung terigu, madu, dan curdled susu. Terdapat pula pancake lain yang juga sering digunakan untuk sarapan yaitu σταιτίτης (staititēs). Makanan ini juga terbuat dari adonan tepung, tetapi diberi taburan wijen, keju, dan madu di atas pancake ini.
Sementara untuk makan siang, orang-orang Yunani kuno melakukannya pada tengah hari atau sore hari. Makan malam merupakan waktu makan yang paling penting, dan umumnya berlangsung pada malam hari. Terkadang pada sore hari orang-orang Yunani kuno juga makan, tetapi yang disajikan merupakan makanan ringan tambahan yang disebut hisperisma (secara harfiah bearti “siang-malam”).
Pria dan wanita mengambil makanan mereka secara terpisah. Apabila rumah terlalu kecil, maka pria makan terlebih dahulu dan wanita sesudahnya. Sedangkan Budak hanya mendapatkan makan malam. Aristoteles mencatat bahwa orang miskin tidak memiliki budak, akan meminta istri atau anak-anak mereka untuk melayani makanan. Ini bertujuan untuk menghormati ayah yang bekerja mencari nafkah.
Orang-orang Yunani kuno biasanya makan sambil duduk di kursi atau bangku yang digunakan untuk jamuan makan. Meja tinggi untuk makanan normal dan rendah untuk perjamuan. Awalnya meja berbentuk persegi panjang. Tetapi pada abad ke-4 SM, meja berbentu bulat, dengan kaki mejs berbentuk kaki binatang (misalnya cakar singa). Roti datar dapat digunakan sebagai piring, tetapu mangkuk yang lebih umum.
Piring mulai digunakan pada periode Romawi yang kadang-kadang terbuat dari logam mulia atau kaca. Cutlery tidak sering digunakan di meja. Swmentara penggunaan garpu tidak diketahui. Orang-orang Yunani Kuno makan dengan jari-jari mereka. Pisau digunakan untuk memotong daging. Sendok digunakan untuk sup dan kaldu. Potongan roti (ἀπομαγδαλία apomagdalia) dapat digunakan untuk sendok makanan atau sebagai serbet, untuk menyeka jari.
Roti
Roti dalam bentuk kue barley disajikan dengan makanan atau dimakan secara terpisah. Roti terbuat dari gandum juga dimakan, dan tepung dijual di pasar Athena dan tempat lain. Gandum dari koloni Yunani di Italia selatan itu dikirim ke Athena melalui pelabuhan Piraeus dan digiling menjadi tepung putih yang sangat lembut.
Ikan
Yunani daratan dan pulau-pulau kecil Yunani memiliki garis pantai yang panjang dan laut luas yang bermafaat bagi banyak orang. Baik ikan kecil murah dan mahal dapat laris di pasar. Jenis-jenis ikan yang dibawa ke darat sangat bervariasi. Pasar ikan sangat ramai. Ikan “sayap” dapat biasa dimasak dengan anggur, cuka, minyak zaitun, dan caper. Mullet, bream laut, ikan terbang, sarden, ikan tongkol dan turbot dapat tertangkap dalam jumlah besar. Semua jenis kerang, keong, periwinkles, conches, tiram, remis, landak laut, udang, cumi-cumi dan gurita juga menjadi makanan favorit.
Daging
Daging umumnya dianggap terbaik saat direbus atau dipanggang. Sosis matang dijual di pasar Athena dan kota-kota lain. Babi adalah jenis daging yang paling populer. Babi liar termasuk makanan enak. Daging domba dan sapi juga dimakan.
Sayur-sayuran
Sayuran yang sangat penting dalam menu diet masyarakat Yunani kuno. Sayuran hijau, horta (dandelion), dikumpulkan, direbus dan dimakan panas atau dingin. Asparagus, adas, seledri, mentimun, labu, labu, kol, kacang polong, bawang, raddish dan selada juga sangat populer. Tanaman Jelatang yang berbau menyengat dan dapat membuat gatal, juga dapat dijadikan makanan bergizi baik. Berbagai tanaman hutan juga dapat dijadikan sebagai makanan, seperti akar Iris liar dan artichoke. Jamur dan truffle liar.
Madu
Dari semua makanan dari dunia kuno, madu adalah salah satu yang paling ajaib dan penting. Zeus, raja para dewa, diyakini memakan susu kambing dan madu. Sarang lebah disimpan di farmsteads. Madu digunakan untuk semua jenis pemanis, seperti gula modern, serta penyedap untuk biskuit, kue, roti dan saus. Selain itu madu juga digunakan dalam obat-obatan dan untuk luka. Honeycomb dimakan dalam bentuk alami.
Buah dan Kacang
Keduanya dapat dimakan pada saat masih segar atau kering. Pohon pir, mulberry, ceri dan apel dapat tumbuh liar. Ada pula plum, dan sepupunya, damsons (disebut demikian karena pertama kali datang dari Damaskus). Bullaces, merupakn jenis plum liar yang dapat dimakan, blackberry dan buah liar lainnya juga tumbuh subur di Yunani. Buah ara, baik segar dan kering, umum dijadikan kismis. Delima diimpor dari Siprus dan banyak pulau-pulau Yunani lainnya. Varietas anggur datang dari seluruh Yunani. Arbutus - pohon strawberry - memiliki buah merah yang lezat ketika mereka matang. Persik sangat populer seperti semua jenis melon. Quince yang liar juga menjadi bagian makanan Yunani kuno dan yang terbaik dikatakan berasal dari pulau Cos. Kenari - disebut Royal Nut oleh orang Yunani kuno - banyak ditanam di Yunani dan koloninya. Kacang Beech juga dimakan seperti chestnut, pinus kernel dan almond.
Zaitun
Zaitun memiliki perhatian khusus dalam tradisi makanan Yunani Kuno dan kontribusi utama dalam masakan Yunani. Athena, Dewi Kebijaksanaan, Pelindung Kota, diyakini telah memberikan pohon zaitun ke kota Athena dan kemudian menyebar ke seluruh Yunani. Selain sebagai bahan makanan, zaitun juga menjadi minyak. Minyak ini adalah satu-satunya bahan bakar yang tersedia untuk lampu dari tanah liat atau logam.