Bangsa Nubia merupakan nenek moyang dari bangsa Mesir Kuno. Sebelum abad ke-4 M, dan sepanjang zaman purba klasik, Nubia dikenal dengan nama Kush. Bahasa dan budayanya menjadi cikal bakal bagi para Firaun dengan bahasa Hieroglyphnya. Bangsa Nubia diperkirakan telah ada sejak lama. Bangsa Nubia yang awalnya merupakan kerajaan yang merdeka berhasil dikuasai kerajaan Mesir Kuno pada 2.000 tahun SM. Kebanyakan wilayah Nubia pada zaman modern ini terletak di Sudan Utara dan sebagian di Mesir. Sekitar tahun 750 SM berdiri Kerajaan Sudan di Nabtah (Sudan utara) yang bercorak Mesir dalam agama dan peradabannya.
Bangsa Nubia purba atau bangsa Khus memiliki beragam jenis pakaian. Dari hasil observasi pada makam kuno yang berasal dari periode awal sejarah Sudan menunjukkan bahwa pakaian yang dikenakan pada masa itu sebagian besar terbuat dari kulit dan kain serat. Cawat, rok, dan sandal ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak di dalam makam tersebut. Perhiasaan juga ditemukan dalam jumlah banyak di makam itu seperti kalung, gelang, anting-anting, cicin, bulu burung unta, dan manik-manik. Bahan hiasan pribadi juga banyak ditemukan, seperti panci kohl, dan perhiasan yang terbuat dari manik-manik kerang, bulu burung unta, tembaga, dan gading. Bangsa Nubia purba dan Mesir Kuno memiliki pakaian yang sangat mirip karena mereka berdua berkembang peradaban dekat tepi sungai Nil dengan sumber daya yang sangat mirip yang tersedia untuk mereka
Pria Kush mengenakan tunik yang terselip di bawah ikat pinggang mereka dan terikat di depan mereka menyerupai dasi kupu-kupu. Wanita mengenakan sepotong kain dengan jumbai menjuntai atau mengenakan gaun panjang lurus dengan satu atau dua tali. Juga mengenakan hiasan kepala termasuk ikat kepala, sebuah gelang besar, dan gelang lengan. Perempuan dari kelas sosial yang lebih tinggi mengenakan pakaian yang sangat tipis yang praktis tembus dan harus menghiasi diri dengan perhiasan sebanyak mungkin untuk menegaskan status sosial mereka.
Firaun mengenakan topi tengkorak sebagai mahkota mereka. Kobra yang melekat pada ikat kepala emas yang dikenakan di atas kupluk. Penguasa Kush selalu mengenakan kobra untuk menunjukkan bahwa mereka adalah penguasa baik di Nubia dan Mesir.
Orang-orang di Mesir kuno dan Nubia tidak sering memakai sepatu. Mereka hanya mengenakan sepatu untuk acara-acara khusus. Mereka biasa pergi tanpa alas kaki. Orang kaya memakai sandal kulit sedangkan orang miskin mengenakan sandal yang terbuat dari alang-alang anyaman.
Perhiasan yang dikenakan di wilayah sungai Nil kuno bertujuan untuk menunjukkan kehebatan keuangan seseorang. Orang juga percaya bahwa memakai perhiasan membuat mereka lebih menarik bagi para dewa. Sama seperti perhiasan, make-up yang dikenakan oleh pria dan wanita. Mereka menggunakan kohl hitam sebagai eyeliner untuk garis mata mereka.
Sumber: