Kisah misteri ini berawal ketika kami mengadakan acara perpisahan kuliah, rencananya kami akan mengadakan perpisahan di Villa. Karena bulan saat itu kebetulan sekali adalah musim liburan sekolah jadi kami sulit sekali mendapatkan Villa yang kami inginkan, untungnya teman punya Villa yang cukup bagus dan tepat untuk acara kami.
Villa itu terletak di daerah Anyer, senang sekali karena didepan Villa ada laut yang luas. Itu sih kata teman-teman yang sudah survei kesana, dan katanya lagi Villa itu selain indah ada kolam renang air hangat juga, pokoknya sempurna banget deh ! mana murah lagi harganya, mungkin karena Villa itu kepunyaan teman kami sendiri.
Kami berangkat seminggu setelah wisuda, kami berkumpul dikampus agar mudah saja, selain itu juga kebanyakan dari kami rumahnya jauh-jauh. Kami kesana dengan menyewa 2 buah Bus Hiba yang berukuran sedang, karena kami terbagi dalam 2 kelas. Dasar anak-anak Indonesia tetap aja make system Jam Karet, janjian jam 10 eh malah datangnya jam 12, aku dan temanku menunggu dengan kesal sekali. Tapi… akhirnya terkumpul juga.
Karena kami berangkatnya siang, maka kami sampai Villa sudah malam hari. Rasa lelah terhapus setelah sampai dan istirahat sebentar. Villa ini terlihat megah dan nyaman, villa ini terdapat 6 kamar, kami memilih kamar masing-masing, aku beserta Gang’s ku memilih kamar yang cukup luas, maklum kami berjumlah 5 orang. Ternyata ada 6 orang lagi yang tidak kebagian kamar, tapi tak apa-apa toh mereka laki-laki. Setelah acara makan malam kami berkumnpul diruang tengah, ada yang main gitar, ada yang main kartu walau tidak memakai uang, dan ada juga yang sekedar ngobrol-ngobrol santai.
Tanpa sadar waktu telah menunjukkan pukul 00:15 malam, yang tertinggal hanya aku dan tiga temanku yang sedang bergosip ria, teman-teman sudah pada tidur semua. Tengah asyiknya kami bercerita tiba-tiba pintu depan terdengar ada yang mengetuk.. Duk.Duk.. Suaranya kencang sekali, dengan kesal aku bangun untuk membuka pintu.
Setelah aku buka ternyata tidak ada orangnya, dengan kesal aku berkata : ” Eh iseng amat sih ! jangan main-main ya ! udah malam nich ! loe orang apa setan ? “. Belum selesai aku berkata, tiba-tiba aku melihat dari arah kanan seperti bayangan putih mirip dengan orang yang telah dibalut kain, dengan kata lain Pocong !. karena aku takut sekali, kemudian aku masuk untuk bercerita kepada temanku.
Aku bercerita kepada temanku dan ketika aku sedang bercerita tiba-tiba pintu diketuk kembali, kami serentak kaget dan takut sekali, karena tiba-tiba kami mencium bau bunga kuburan yang sangat menyengat sekali, tanpa pikir panjang lagi kami kabur masuk kamar dan kami melihat teman-teman sudah ada yang tidur dengan nyenyak sekali. Karena tidak mau membuat yang lain takut maka kami tidak menceritakan kejadian tadi. Kini sudah pukul 02:00 malam, entah mengapa aku bersama temanku Feny tidak bisa tidur, mungkin karena kami takut dan entah lah..
Akhirnya kami putuskan untuk berbincang-bincang saja, kami pikir toch hampir pagi, kami ngobrol sambil memandangi teman-teman yang tertidur dengan lelap sekali. Entah gimana tiba-tiba aku melihat dipojok belakang lemari, aku melihat pocong ! iya. Pocong ! pocong yang aku lihat tadi diluar villa. Aku takut sekali, dan aku berkata pada temanku Feny yang ada disebelahku, ternyata dia juga melihat apa yang aku lihat. Feny terlihat takut sekali dan kulihat badanya mengigil penuh ketakutan. Kemudian kami bersama-sama teriak sekencang-kencangnya.
Mendengar teriakan kami, teman-teman terbangun dan bertanya ada apa yang terjadi pada kami, kemudian kami menceritakan apa yang terjadi, maka kami putuskan bersama-sama tidak tidur dan saling jaga, dan kalo ada yang mengantuk kami bergantian sampai pagi. Ketika sudah pagi kami putuskan untuk berbicara pada ketua panitia dari acara ini, entah bagaimana, Dony ketua panitia juga berkata kalo dia juga melihat pocong ketika sedang melakukan inspeksi untuk mengontrol anak-anak yang belum tidur.
Antara takut dan ngeri, kami putuskan untuk pindah kamar, tapi ya Ampun… Kamar cowok ini berantakan sekali dan jorok sekali, kami jadi tidak pindah kamar saja, biarin deh ketemu setan daripada tidur ditempat yang jorok banget. Malamnya kami tidur dengan tidak tenang sekali, dan kami putuskan untuk membaca doa apa saja yang kami bisa, entah bagaimana tiba-tiba ada suara yang menggema keseluruh kamar.. ” Kalian anak muda… sombong sekali hingga berani mengganggu kami penunggu villa ini !!!!! “. Mendengarnya kami jadi sangat takut, tanpa sadar aku terdiam dan menyadari bahwa yang dimaksud suara tadi adalah aku yang memang telah kasar marah-marah kemarin malam.
Tanpa sadar dalam hati aku memohon maaf atas semua kesalahanku dan memohon pada Allah agar melindungi kami dari setan dan segala jenisnya. Aku membaca ayat kursi dan belum habis aku membaca tiba-tiba ada suara yang berterima kasih dan tiba-tiba kami melihat sebuah bayangan… POCONG itu lagi dan aku mendengar bunyi… pocong itu berbunyi.. Duk.Duk.. Ternyata yang kami dengar kemarin bukan bunyi pintu, tapi melainkan bunyi langkah pocong itu.. kami berteriak dan aku tak sadarkan diri, kata teman-teman aku tadi malam kesurupan dan mengoceh yang tidak karuan, untung saja ada orang pintar yang menolong.. akhirnya kami selamat dan pulang ke Jakarta dengan penuh suka cita, penuh dengan pengalaman yang mengerikan sekaligus pelajaran buat kami…
Villa itu terletak di daerah Anyer, senang sekali karena didepan Villa ada laut yang luas. Itu sih kata teman-teman yang sudah survei kesana, dan katanya lagi Villa itu selain indah ada kolam renang air hangat juga, pokoknya sempurna banget deh ! mana murah lagi harganya, mungkin karena Villa itu kepunyaan teman kami sendiri.
Kami berangkat seminggu setelah wisuda, kami berkumpul dikampus agar mudah saja, selain itu juga kebanyakan dari kami rumahnya jauh-jauh. Kami kesana dengan menyewa 2 buah Bus Hiba yang berukuran sedang, karena kami terbagi dalam 2 kelas. Dasar anak-anak Indonesia tetap aja make system Jam Karet, janjian jam 10 eh malah datangnya jam 12, aku dan temanku menunggu dengan kesal sekali. Tapi… akhirnya terkumpul juga.
Karena kami berangkatnya siang, maka kami sampai Villa sudah malam hari. Rasa lelah terhapus setelah sampai dan istirahat sebentar. Villa ini terlihat megah dan nyaman, villa ini terdapat 6 kamar, kami memilih kamar masing-masing, aku beserta Gang’s ku memilih kamar yang cukup luas, maklum kami berjumlah 5 orang. Ternyata ada 6 orang lagi yang tidak kebagian kamar, tapi tak apa-apa toh mereka laki-laki. Setelah acara makan malam kami berkumnpul diruang tengah, ada yang main gitar, ada yang main kartu walau tidak memakai uang, dan ada juga yang sekedar ngobrol-ngobrol santai.
Tanpa sadar waktu telah menunjukkan pukul 00:15 malam, yang tertinggal hanya aku dan tiga temanku yang sedang bergosip ria, teman-teman sudah pada tidur semua. Tengah asyiknya kami bercerita tiba-tiba pintu depan terdengar ada yang mengetuk.. Duk.Duk.. Suaranya kencang sekali, dengan kesal aku bangun untuk membuka pintu.
Setelah aku buka ternyata tidak ada orangnya, dengan kesal aku berkata : ” Eh iseng amat sih ! jangan main-main ya ! udah malam nich ! loe orang apa setan ? “. Belum selesai aku berkata, tiba-tiba aku melihat dari arah kanan seperti bayangan putih mirip dengan orang yang telah dibalut kain, dengan kata lain Pocong !. karena aku takut sekali, kemudian aku masuk untuk bercerita kepada temanku.
Aku bercerita kepada temanku dan ketika aku sedang bercerita tiba-tiba pintu diketuk kembali, kami serentak kaget dan takut sekali, karena tiba-tiba kami mencium bau bunga kuburan yang sangat menyengat sekali, tanpa pikir panjang lagi kami kabur masuk kamar dan kami melihat teman-teman sudah ada yang tidur dengan nyenyak sekali. Karena tidak mau membuat yang lain takut maka kami tidak menceritakan kejadian tadi. Kini sudah pukul 02:00 malam, entah mengapa aku bersama temanku Feny tidak bisa tidur, mungkin karena kami takut dan entah lah..
Akhirnya kami putuskan untuk berbincang-bincang saja, kami pikir toch hampir pagi, kami ngobrol sambil memandangi teman-teman yang tertidur dengan lelap sekali. Entah gimana tiba-tiba aku melihat dipojok belakang lemari, aku melihat pocong ! iya. Pocong ! pocong yang aku lihat tadi diluar villa. Aku takut sekali, dan aku berkata pada temanku Feny yang ada disebelahku, ternyata dia juga melihat apa yang aku lihat. Feny terlihat takut sekali dan kulihat badanya mengigil penuh ketakutan. Kemudian kami bersama-sama teriak sekencang-kencangnya.
Mendengar teriakan kami, teman-teman terbangun dan bertanya ada apa yang terjadi pada kami, kemudian kami menceritakan apa yang terjadi, maka kami putuskan bersama-sama tidak tidur dan saling jaga, dan kalo ada yang mengantuk kami bergantian sampai pagi. Ketika sudah pagi kami putuskan untuk berbicara pada ketua panitia dari acara ini, entah bagaimana, Dony ketua panitia juga berkata kalo dia juga melihat pocong ketika sedang melakukan inspeksi untuk mengontrol anak-anak yang belum tidur.
Antara takut dan ngeri, kami putuskan untuk pindah kamar, tapi ya Ampun… Kamar cowok ini berantakan sekali dan jorok sekali, kami jadi tidak pindah kamar saja, biarin deh ketemu setan daripada tidur ditempat yang jorok banget. Malamnya kami tidur dengan tidak tenang sekali, dan kami putuskan untuk membaca doa apa saja yang kami bisa, entah bagaimana tiba-tiba ada suara yang menggema keseluruh kamar.. ” Kalian anak muda… sombong sekali hingga berani mengganggu kami penunggu villa ini !!!!! “. Mendengarnya kami jadi sangat takut, tanpa sadar aku terdiam dan menyadari bahwa yang dimaksud suara tadi adalah aku yang memang telah kasar marah-marah kemarin malam.
Tanpa sadar dalam hati aku memohon maaf atas semua kesalahanku dan memohon pada Allah agar melindungi kami dari setan dan segala jenisnya. Aku membaca ayat kursi dan belum habis aku membaca tiba-tiba ada suara yang berterima kasih dan tiba-tiba kami melihat sebuah bayangan… POCONG itu lagi dan aku mendengar bunyi… pocong itu berbunyi.. Duk.Duk.. Ternyata yang kami dengar kemarin bukan bunyi pintu, tapi melainkan bunyi langkah pocong itu.. kami berteriak dan aku tak sadarkan diri, kata teman-teman aku tadi malam kesurupan dan mengoceh yang tidak karuan, untung saja ada orang pintar yang menolong.. akhirnya kami selamat dan pulang ke Jakarta dengan penuh suka cita, penuh dengan pengalaman yang mengerikan sekaligus pelajaran buat kami…