Indeks Artikel

5 Sosok Hantu dari Daratan Tiongkok

Jumat, Juli 06, 2012 17:19 WIB
Daratan China/Tiongkok  merupakan sebuah wilayah peradaban yang kaya akan warna-warni budaya, sebuah daratan yang sejarahnya diiringi dengan darah, keringat, dan expose mata. Berbagai literasi sastra, seni rupa, obat-obatan, filsafat dan keyakinan banyak tumbuh di daratan China, sehingga peradaban mereka diakui tertua dan  salah satu terbaik. Sebagaimana jalannya peradaban, selalu terdapat cerita tutur baik yang tercatat, ataupun turun temurun secara lisan, termasuk di antaranya mengenai sosok roh ataupun hantu. Berikut rangkuman 5 sosok hantu dari daratan Tiongkok:


1. Nǚ Guǐ

Nǚ Guǐ adalah sosok hantu perempuan yang semasa hidupnya diperlakukan tidak adil, disakiti dan banyak mengalami pelecehan dan siksaan secara seksual. Ia kemudian memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri, dan bergentayangan untuk membalas dendam.


2. Yuān Guǐ

Yuān Guǐ adalah hantu yang meninggal dengan cara mengenaskan akibat ceroboh, kecelakaan. Ia bergentayangan di alam manusia karena penasaran, tidak tenang, sehingga ia mencari-cari seseuatu yang bisa membuat rohnya tenang.


3. Shuǐ Guǐ

Shuǐ Guǐ adalah roh seseorang yang meninggal akibat tenggelam, kemudian ia gentayangan dan mendiami tempatnya dulu ia tenggelam. Sikap jahatnya, ia akan menyebabkan siapapun yang berada di sekitar perairan mendapatkan kesialan, ataupun bernasib sama dengannya. Ia akan menarik mereka ke dalam air, dan menenggelamkan mereka, agar bisa menguasai tubuh korbannya.

4. È Guǐ

È Guǐ, sesosok hantu yang senantiasa lapar akan makanan, harta dan sebagainya. Ia diyakini selalu hadir dalam sebuah festivity yang dinamakan, Hungry Ghost Festival. Ia adalah roh dari seseorang yang semasa hidupnya rakus dan tamak, akibatnya semua orang menjadi sengsara, mati akibat kelaparan.


5. Guǐ Pó

Guǐ Pó, sosok hantu yang menyukai perawakan perempuan tua dan ramah. Diyakini semasa hidupnya roh gentayangan ini adalah seorang pembantu rumah tangga yang bekerja di keluarga kaya yang baik, ia kembali mendatangi rumah tempatnya bekerja untuk kembali membantu pekerjaan rumah tangga.