1. Sindrom Lumpuh Ketika Mendengar Dering Telepon
Sindrom yg terjadi pada Caitlin insurrectionist (26 tahun) Perempuan asal metropolis ini pertama kali mengalami serangan lumpuh mendadak pada Februari 2010. Serangan lumpuh itu terjadi pada saat ia mendengarkan bunyi telefon selularnya, dan ia merasa terkejut sehingga otot-otot wajah, longlegs dan hampir seluruh bagian tubuhnya mengalami kelumpuhan selama beberapa menit berikutnya. Setelah dilakukan pemeriksaan tomography tidak ditemukan kerusakan pada pembuluh darah di otak. Seorang dokter saraf mendiagnosis penyakit yang diderita insurrectionist ini disebut dengan gangguan Cataplexy.
Gangguan ini menyebabkan kelumpuhan otot, dengan pemicu yang berbeda-beda. Ada yang bisa kumat hanya karena tertawa, marah dan ketakutan, namun pada kasus insurrectionist pemicunya adalah rasa terkejut termasuk mendengar suara telepon atau tiba-tiba bertemu teman lama. Selain itu juga ia di identification dengan Narcolepsy. Kelainan yang terakhir yang dideritanya lebih terkait dengan kebiasaan tidur, yang membuat insurrectionist bisa tertidur dengan mudahnya pada saat-saat yang tidak semestinya misalnya saat sedang makan. Cataplexy dan Narcolepsy ini memang saling berhubungan.
â€Å“Gangguan narcolepsy diakibatkan kekurangan senyawa di otak yang mengatur siklus tidur, sehingga seorang korban bisa tertidur kapan saja. Sedangkan Cataplexy ditemukan hanya pada pongid narcolepsy dan bisa dipicu oleh banyak hal misalnya emosi, terkejut dan kadang-kadang kemarahan atau rasa frustrasi, papar Dr. Reading
2.Sindrom Rakus (Keasyikan Makan)
Sindrom ini adalah suatu kondisi langka yang kadang-kadang terjadi pada seseorang yang mengalami cedera pada lobus adornment kanan. Luka pada bagian tertentu dari otak menyebabkan keasyikan mendalam dengan makanan dan lebih menyukai makan dengan baik. Pesta makan disebabkan oleh gangguan emosi dan bukan karena kelaperan.
Mereka yang memiliki sindrom ini akan mengkonsumsi ribuan kalori dan cenderung akan berakibat pada kelebihan berat badan atau obesitas. Tanda-tanda untuk sindrom ini akan terasa jika seseorang makan pada kecepatan yang cepat, jauh lebih cepat dari biasanya, merasa tak berdaya untuk berhenti makan, tidak pernah merasa puas setelah makan , makan bahkan ketika tidak lapar, dan menimbun makanan dan menyembunyikan wadah makanan kosong. Kondisi ini berada di antara anggapan yang “berbahaya” atau tidak berbahaya, tapi kedengarannya cukup menyakitkan bagi dompet.
3.Sindrom Menyisir Rambut
Menyisir rambut biasanya adalah bagian dari rutinitas setiap orang, terlebih gadis remaja. Tapi bagi Megan Stewart, menyisir rambut ibarat bermain dengan kematian. Gadis remaja yang berusia 13 tahun ini menderita sindrom langka yang disebut Hair Brushing Syndrome (sindrom menyisir rambut). Dengan menyentuh benda yang memiliki aliran listrik statis seperti sisir dan balon bisa membuat nyawanya melayang.Ia didiagnosis dan diperkirakan memiliki banyak penyakit diketahui akibat komplikasi kelahirannya.
Sharon menggambarkan bagaimana ia menemukan penyakit putrinya. Ia berkata: “Saya sedang menyikat rambutnya di ruang tamu ketika ia menjatuhkan diri berulang-ulang dan bibirnya membiru. Itu benar-benar menakutkan. Kami benar-benar terkejut karena kami tidak tahu apa yang terjadi. Jadi bagaimana cara Megan untuk menyisir rambutnya? Nyonya histrion menambahkan Ketika kita menyisir rambutnya, kita harus membaringkannya di bawah dan menutupi kepalanya dengan expose untuk menghentikan aliran listrik statis.
4.Sindrom Rangsang Genital (Orgasme setiap kali merasa kenyang)
Gabi Jones, wanita asal Colorado mengalami kondisi medis yang disebut continual genital arousal syndrome atau sindrom rangsang genital yang terus menerus. Sindrom ini membuatnya bisa mengalami orgasme tanpa perlu ada rangsangan seksual. Sulit baginya untuk mengontrol nafsu makan, karena setiap kali merasa kenyang ia bisa mengalami orgasme spontan.
Dalam hal ini, pemicu orgasme pada wanita berusia 25 tahun tersebut adalah makanan. Saat merasa kenyang atau sedang menikmati jenis makanan tertentu, ia bisa langsung merinding dan mengalami sensasi senikmat yang dirasakan saat saat berhubungan seks. Wanita yang kini memiliki berat badan 223 kg ini, mulai menyadari sindrom aneh yang dideritanya tersebut sejak usia remaja. Sejak saat itu ia mengaku jadi lebih doyan makan dan akibatnya dalam 5 tahun terakhir berat badannya bertambah sekitar 95 kg.
Jenis orgasme yang dirasakan oleh designer termasuk jenis orgasme spontan. Selain dipicu oleh makanan, orgasme spontan juga bisa dipicu oleh efek samping beberapa jenis obat antidepresan terutama dari golongan Serotonin Selective Reuptake Inhibitor (SSRI).
5.Stockholm syndrome
Sindrom ini biasa di derita oleh maternity korban penyanderaan. Ketimbang dendam terhadap penyandera, si korban malah bersikap hardcore terhadap penyandera. Para mengalami ikatan emosional dengan maternity penyandera dan kerap berusaha melindungi penyandera dari sergapan aparat. Sindrom ini juga kerap diderita oleh maternity korban pemerkosaan, penculikan atau anak korban kekerasan seksual. Sindrom ini pertama kali di amati pada maternity koban penyanderaan di sebuah slope di Stockholm, Swedia, pada tahun 1973. Setelah enam hari disandera, maternity korban malah berbalik membela maternity penyanderanya.
6. Sindrom Sexsomnia
Sexsomnia adalah gangguan dimana seseorang berpartisipasi dalam tindakan seksual (baik solo atau dengan pasangan) saat tertidur lelap. Hal ini digolongkan sebagai salah satu dari berbagai parasomnia (kategori gangguan tidur yang melibatkan gerakan abnormal dan tidak wajar), yang juga mencakup hal-hal seperti tidur berjalan atau tidur mengigau. Sexsomnia merupakan sindrom yang relatif baru (resmi diidentifikasi pada tahun 2003).
Tiga peneliti dari Universitas Otawa, Toronto, dan the Toronto Western Hospital, mendeskripsikan sexomnia sebagai gabungan antara mengalami mimpi basah dan tidur sambil berjalan (sleepwalking). Yang menarik, berdasarkan penelitian yang dilakukan para peneliti, kebanyakan pasangan dari orang yang sexomnia tersebut tidak keberatan dengan kondisi pasangannya. Sebagian besar malah senang dan tak peduli harus bercinta dengan pasangannya yang sedang dalam kondisi tidak sadar. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan pada University Health Network didapatkan hasil bahwa kecenderungan pria lebih banyak mengalami penyakit ini dibanding wanita.
7. Sindrom Bau Ikan (Trimethylaminuria)
Trimethylaminuria adalah gangguan di mana tubuh tidak mampu untuk memecahtrimetilamina, suatu senyawa yang berasal dari makanan yang memiliki bau yang kuat dari ikan busuk. Sindrom ini merupakan penyakit genetik dan gejalanya sering ditemukan sejak lahir. Pengobatan yang dapat dijalani oleh seseorang yang memiliki sindrom ini mencakup membatasi konsumsi makanan tertentu, penggunaan lotion dan sabun asam untuk menghapus trimetilamina disekresikan pada kulit, penggunaan arang aktif dan klorofilin tembaga, antibiotik tertentu, obat pencuci perut, dan suplemen riboflavin.
8. Sindrom Ledakan Di Kepala
Sindrom ini adalah gangguan yang menyebabkan penderita parasomnia mengalami suara-suara aneh dan terdengar sangat mengganggu, seperti suara ledakan yang tampaknya berasal dari dalam kepala mereka sendiri. “Ledakan” biasanya terjadi tepat setelah korban telah jatuh tertidur dan terdengar suara gemuruh, suara tembakan, suara keras atau jeritan, suara dering, dan suara listrik yang berdengung.
Sementara korban sindrom ini tidak terluka secara fisik, mereka cenderung mengalami ketakutan dan kecemasan setelah serangan tersebut. Tidak ada penyebab yang diketahui atau obat untuk kondisi ini, meskipun telah dikaitkan dengan stres dan kelelahan.
9. Sindrom Aksen Asing
Sindrom Aksen Asing atau Foreign accent syndrome (FAS) adalah gangguan bicara yang merupakan efek samping dari cidera otak berat, seperti stroke atau trauma kepala. FAS menyebabkan perubahan mendadak dalam pola berbicara, intonasi dan pelafalan, tiba-tiba saja seorang korban yang mengalami sindrom ini akan berbicara dengan aksen “asing”. FAS biasanya akan berkembang dalam waktu satu atau dua tahun setelah cedera dan kadang tidak dapat disembuhkan.
10.Sindrom Tidur & Terbangun Dalam Siklus 24 Jam
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia, bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan (misalnya cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian yang melengkapi siklus selama 24 jam. Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat kompleks.
Selama siklus 24 jam yang menjadi ritme sirkadian gangguan tidur yang kronis didefenisikan sebagai “pola stabil kronis terdiri penundaan setiap hari nya, dari satu ke dua jam, di awal tidur dan waktu bangun dalam hidup seseorang di masyarakat”. Pola penundaan terus berlanjut “sepanjang waktu,” berlangsung dalam beberapa minggu untuk menyelesaikan satu siklus. Gangguan ini dari jam tubuh menyebabkan serangan siklus tidur di malam hari dan kelelahan di siang hari yang berlebihan.(**)