Alkisah ada seorang gadis cantik yang hendak diperkosa oleh pemuda begajulan. Si gadis cuma sendirian di desa yang sepi lagi gelap itu. Karena itu dengan mudah si pemuda melucuti pakaian si gadis sampai telanjang bulat. Tentu saja yang korban meronta-ronta. Emang enak diperkosa? Dan pada saat-saat yang paling kritis, mendadak si gadis punya kekuatan luar biasa.
Ia memberontak, dan lepaslah cekalan si pemuda. Tak melewatkan kesempatan, si gadis langsung lari sekuat-kuatnya. Ia terus lari, lari, dan lari (masih dalam keadaan telanjang). Sampai akhirnya ia berada di tepi hutan. Karena jarak yang ia tempuh teramat jauh, tak pelak, si gadis pun pingsan.
Nah, pada saat itu ada dua kodok sedang jalan-jalan. Sebut saja namanya Sarwan dan Sarwin. Begitu sampai di dekat gadis pingsan itu, Sarwan berkata pada sohibnya, si Sarwin.
"Win, kebetulan nih, aku udah capek jalan. Nih ada 'gua', kayaknya enak buat berteduh."
"Bener juga, Wan. Tapi kita kan nggak tahu, ada bahaya nggak di dalam."
"Justru karena itu, aku masuk duluan, kau berjaga-jaga di luar. Kalau ada apa-apa, teriakin aku, ya!"
Maka masuklah Sarwan ke dalam 'gua' tersebut, sementara Sarwin berjaga di luar. Tapi tak lama kemudian, mendadak muncul pemuda begajulan tadi. Tahu korbannya sudah tak berdaya, ia pun langsung main tancap. Lima menit, usailah. Si pemuda pun ngeloyor pergi setelah melaksanakan hasrat jahatnya.
Begitu si pemuda pergi, Sarwan yang terjebak di dalam 'gua' pun nongol. Celingak-celinguk sebentar, ia dapati Sarwin tengah ketakutan.
"Sialan lu, Win. Kenapa lu tadi nggak teriak waktu ada ular masuk. Untung dia nggak ngegigit, cuma ngeludah doang!"