Mungkin karena sudah bosan dengan tas kulit lembu buatan merek dari rumah mode seorang dokter mencoba melakukan improvisasi.
Sehari-harinya dokter ini dikenal sebagai ahli sunat. Karena terkenalnya maka penuhlah potongan kulit manusia tersebut. Lalu dikirimnya kulit tersebut untuk membuat sebuah kopor... tapi tunggu dulu ternyata kulitnya masih kurang sehingga hanya cukup untuk sebuah tas kantor.
Beberapa minggu kemudian, sesuai dengan yang dijanjikan barang pesanan ternyata sudah selesai secara rapih dan nampak seperti tas dari kulit lembu. Masalah timbul, sebab kendati buatannya sempurna, ukurannya cuma sebesar dompet saku.
Tak kalah serunya, sang tukang kopor memberikan penjelasan, "kalau dalam keadaan biasa memang ukurannya sebesar dompet pak, tetapi coba gosok berulang-ulang bisa jadi ransel malahan."